Pemetaan Tingkat Resiko Tsunami di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur

Deskripsi:
Pemetaan tingkat resiko tsunami di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur dilakukan dengan menggunakan sistem informasi geografis melalui pendekatan analisis tingkat kerawanan dan kerentanan tsunami. Tingkat kerawan dianalisis berdasarkan data run up tsunami Flores tahun 1992 di Kabupaten Sikka. Pendekatan kerentanan dilakukan dengan menggunakan multikriteria seperti unsur elevasi daratan, slope (kemiringan), morfometri pantai, penggunaan lahan, jarak dari garis pantai, dan jarak dari sungai. Faktor infrastruktur dan kependudukan juga digunakan untuk menentukan tingkat resiko tsunami di Kabupaten Sikka. Secara umum wilayah pesisir Kabupaten Sikka berpotensi terhadap resiko tsunami. Tingkat resiko sangat tinggi terdapat di dua wilayah pesisir utara yaitu Kecamatan Alok dan Magepanda (32,04 Ha atau 0,02% dari total luas Kabupaten Sikka). Sedangkan wilayah dengan resiko tinggi sebagian besar terdapat pada pantai utara dan sebagian kecil pada pantai selatan (2.733,93 Ha atau 1,73% dari total luas Kabupaten Sikka). Wilayah dengan tingkat resiko sangat tinggi dan tinggi ini masih relatif kecil terhadap total luasan Kabupaten Sikka yaitu 1.75%. Akan tetapi, lokasi ini berada pada daerah pemukiman yang padat sehingga perlu dikembangkan mitigasi tsunami yang komprehensif untuk mengurangi dampak negatif tsunami. Mengingat frequensi kejadian gempa dengan kekuatan >5 skala Richter sangat tinggi di wilayah Kabupaten Sikka dan sekitarnya, maka upaya mitigasi tsunami khususnya sepanjang wilayah pantai di Kabupaten Sikka sangat perlu dikembangkan dan diimplementasikan.
7 Downloads