Layanan Repositori Pengetahuan dan Data Bencana NTT

FPRB Provinsi Nusa Tenggara Timur

Meretas Masalah Perpanganan Di Kabupaten Alor Dulu, Kini, Dan Masa Mendatang

Meretas Masalah Perpanganan Di Kabupaten Alor Dulu, Kini, Dan Masa Mendatang
Meretas Masalah Perpanganan Di Kabupaten Alor Dulu, Kini, Dan Masa Mendatang
7 Downloads

Masyarakat Indonesia sudah terperangkap dalam ungkapan; ”kalau belum makan nasi, itu belum disebut makan”. Oleh karena itu, tidak mudah untuk merubah kebiasaan itu seketika ke arah budaya bukan nasi ataupun kembali ke makanan pokok sebelumnya (Welirang, 2006: 199). Beras pun tumbuh menjadi makanan bergengsi di seluruh Indonesia, sehingga dengan pendapatan yang naik, urbanisasi yang meningkat, dan pemberian bantuan-bantuan pangan beras pada masyarakat miskin (beras miskin=raskin), akhirnya beras mendesak makanan berkalori lainnya (Birowo, Junghans, dan Scholz, 1993: 86,92).

Scroll to Top