Dinamika Temperatur Ekstrem di Nusa Tenggara

Deskripsi:
Penelitian ini menganalisis tren temperatur ekstrem di wilayah Nusa Tenggara selama 40 tahun (1983–2022) menggunakan data dari tiga stasiun BMKG: Eltari, Sultan Muhammad Salahuddin, dan Umbu Mehang Kunda. Analisis dilakukan dengan software RClimDex dan uji Mann-Kendall. Hasil penelitian menunjukkan adanya tren peningkatan temperatur ekstrem, baik siang maupun malam hari, sebagai indikasi perubahan iklim. Kenaikan temperatur ini berdampak signifikan terhadap sektor pertanian, khususnya tanaman padi, karena mempercepat penguapan air, menurunkan ketersediaan irigasi, serta meningkatkan risiko gagal panen. Studi ini menekankan pentingnya strategi adaptasi, termasuk pengembangan varietas padi tahan panas dan manajemen irigasi yang lebih efisien, untuk mengurangi dampak perubahan iklim terhadap ketahanan pangan di Nusa Tenggara.